SD :
Pada Tahun 1998 atau pada saat
saya berumur 6 tahun, saya mulai bersekolah di SD Negeri 7 Batang Kaluku yang
terletak di Jln. Malino Sungguminasa Kab. Gowa. Sekolah ini terletak sekitar
300 meter dari rumah saya. Jadi, sekolah
bisa di jangkau dengan berjalan kaki. Pada awal-awal masa SD, saya masih di
antar oleh Bapak atau Ibu saya. Karena, saya masih belum bisa beradaptasi
dengan dunia sekolah yang baru dihadapi.
Tapi, itu hanya bertahan beberapa hari karena akhirnya saya bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah. Salah satu faktornya karena saya menemukan
banyak teman. Sekelas kami terbilang sangat akrab. Karena, teman kelas saya
tidak pernah berubah sejak kelas1 sampai lulus. Prestasi akademik saya pada
saat SD terbilang cukup bagus. Dari kelas 1 sampai kelas 6 SD saya tidak pernah
terlempar dari peringkat 5 besar dari sekitar 30 siswa yang menghuni kelas B. Saya
juga sering menjuarai lomba cerdas cermat tingkat SD. Utamanya,di bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu hobi saya yaitu membaca, sangat membantu
dalam menghadapi berbagai perlombaan cerdas cermat. Bahkan,pada saat ujian
akhir atau dulu disebut dengan istilah Ebtanas saya menjadi salah satu siswa
dengan nilai rata-rata tertinggi.
SMP :
Proses pendaftaran saya untuk memasuk dunia Sekolah Menengah
Pertama cukup mengalami banyak kendala. Mulai dari pengurusan dokumen hingga
kurangnya waktu untuk menyempatkan diri mengurus segala administrasi yang
dibutuhkan untuk mendaftar di sekolah yang di tuju. Karena, di saat yang sama
saya sedang mengikuti karantina sebagai salah kafilah dalam Festival Anak Soleh
Indonesia (FASI) tingkat provinsi. Tapi, itu semua tidak menyurutkan niat saya
untuk mendaftar menjadi salah satu siswa di SMP Negeri 2 Sungguminasa yang
cukup ternama di Kota tempat saya tinggal. Setelah melalui serangkaian tes,
saya akhirnya lulus dan menempati peringkat 3 sebagai nilai tertinggi dari
semua calon siswa yang mendaftar. Tepat tanggal 21 Juli 2004 menjadi hari
perdana saya memasuki dunia SMP.
Dunia
SMP yang saya lalui selama 3 tahun boleh dibilang kurang memuaskan. Terutama
pada saat menduduki kelas 9/Kelas 3 SMP atau tahun terakhir. Karena, nilai saya
anjlok dan akhirnya terlempar dari kelas unggulan yang telah saya huni selama 2
tahun. Pada masa itu pun saya sangat akrab dengan ruangan BK/konseling beserta
penghuni-penghuninya. Boleh dibilang, penghuni ruangan tersebut sudah sangat
bosan dengan berbagai masalah-masalah yang saya timbulkan. Tapi, diluar
berbagai kenakalan yang saya timbulkan. Ada pula berbagai hal-hal positif yang
terus saya lakukan. Seperti, menjadi asisten salah satu guru yang terkenal
sangat selektif dalam menilai siswa. Serta, menjadi salah satu bagian dari
Maching Band SMP yang setiap tahun meraih banyak prestasi di berbagai lomba.
Saya
lulus di jenjang SMP dengan nilai yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang bisa di
banggakan dari capaian saya dalam Ujian Nasional. Di bandingkan dengan hasil
yang di raih teman-teman saya yang lain, nilai saya bisa dikatakan sebagai
salah satu nilai terendah. Tapi, setidaknya itu menjadi tolok ukur kemampuan
saya selama masa SMP dan menjadi motivasi untuk lebih baik di masa SMA.
SMA/SMK :
Banyak orang yang berkata bahwa masa SMA merupakan salah
satu masa yang paling indah. Tapi, itu sepertinya tidak begitu berlaku untuk
saya. Terdapat banyak hal yang cukup atau bahkan berpengaruh besar dalam
perjalan hidup saya hingga saat ini. Mulai dari keputusan saya untuk memilih
memasuki sekolah kejuruan cukup mengundang rasa penyesalan di awal masa
sekolah. Karena, saya memprioritaskan untuk mendaftar di SMA dengan tujuan
untuk merintis jalan meraih cita-cita menjadi dokter forensik. Sebenarnya,saya
juga tertarik memasuki dunia SMK dengan jurusan “Tata Boga”. Karena, memasak
merupakan hobi saya dan saya juga memiliki cita-cita menjadi koki profesional. Tapi,
semua hal yang saya impikan itu di tentang oleh orang tua serta saudara. Mereka
lebih menyarankan saya untuk mendaftar SMK dengan Jurusan “Teknik Informatika”
dengan alasan bahwa mereka melihat potensi saya di dunia yang berkaitan dengan
teknologi atau lebih tepatnya komputer.
Akhirnya,saya
mendaftar di SMK gunung Sari I Makassar. Dengan status bahwa sekolah tersebut
merupakan salah satu sekolah yang kurang diminati, maka makin bertambah pula
rasa penyesalan serta rasa kurang bersemangat dalam menghadapi dunia SMA/SMK
yang bagi sebagian orang merupakan dunia yang penuh gairah dan semangat. Tapi,
seiring berjalannya waktu saya mulai berpikir bahwa pilihan saya ini tidak ada
salahnya untuk di jalani. Karena, saya mendapatkan banyak pengalaman yang tidak
pernah saya bayangkan sebelumnya.
Berbagai
pengalaman tersebut mulai dari Terpilihnya saya menjadi ketua Osis, terpilihnya
saya mewakili sekolah di berbagai lomba yang berkaitan dengan komputer dan
mewakili sekolah dalam berbagai organisasi eksternal. Serta yang paling
membanggakan adalah pencapaian saya meraih juara 2 dalam Try Out yang di adakan
salah satu provider telekomunikasi ternama di Indonesia. Pencapaian tersebut
terasa sangat spesial karena saya bisa menyisihkan ratusan kompetitor yang
notabene sudah berada di kelas 3 SMA sementara saya masih duduk di bangku kelas
1.
Di saat
sedang menjalani masa Prakerin (Praktek Kerja Industri), saya menghadapi
kenyataan bahwa saya harus kehilangan salah satu orang yang sangat berharga
dalam hidup saya. Ini menjadi pukulan yang telak bagi saya yang disaat bersamaan
sedang dalam proses untuk menyelesaikan Prakerin dan fokus untuk menghadapi
ujian nasional serta ujian kompetensi yang makin mendekat. Tapi, hal itu saya
jadikan sebagai cambuk serta motivasi untuk meraih hasil maksimal di ujian yang
sebentar lagi akan tiba. Hingga akhirnya, walaupun nilai Ujian Nasional saya
biasa-biasa saja. Akan tetapi, dapat tertutupi dengan nilai Ujian kompetensi
yang tercatan sebagai salah satu yang tertinggi.